Wahai Bapak dan Ibu Tercinta.. Anak-anak Kita Juga Manusia


Mendidik anak itu bisa jadi seperti mendidik diri sendiri, karena kita perlu jadi teladan. Senang sekali bila kita pulang dan anak menunggu dengan girang panggil2 kita. Jangan sampai terjadi sebaliknya lho. Hubungan antara orangtua dan anak tidak selalu mudah, namun tentu karena kita yang lebih dewasa maka kita yang perlu bijaksana. Semakin tinggi nada suara kita pada anak, semakin sulit diterima oleh anak, lembut dan konsisten jauh lebih mengena.
Sering referensi yang kita miliki tentang mendidik anak adlh dari orangtua kita, ada yang baik, namun banyak juga yang perlu disesuaikan. apa yang kita tanam hari ini, kelak kita menuainya, tidak ada kata terlambat dalam menanam hal2 baik pada anak. Ada saatnya anak sangat ingin dilebihkan rasa cintanya oleh kita, oleh karenanya kita perlu peka ketika saat-saat seperti itu terjadi.
Perasaan nyaman sangat penting bagi anak saat ia berada dekat kita, tanpa perasaan nyaman, sulit bagi anak jadi sahabat kita. satu diantara anak akan jadi pemimpin bagi orang banyak, pertanyaannya "bagaimana bila itu anak kita?" Apakah kita sudah menyiapkannya? Bila kita mengeluh akan anak kita, sebenarnya kita tidak sedang mengeluhkan anak, kita itu sedang mengeluhkan diri sendiri yang frustasi.
Orangtua mana yang tidak cinta anaknya? namun bila cara kita tidak tepat, anak malah bisa merasa sebaliknya. Ada cara mudah untuk membuat kurikulum pendidikan sendiri di rumah kita, yaitu melalui menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dengan proses.
Anak mengikuti pola kita, sangat aneh bila kita rasa ada jarak dengannya, karena mudah bagi anak untuk mendekat asalkan kita jg mendekat. Anak bisa jadi sahabat kita, yang diperlukan hanyalah kesediaan diri kita untuk membuatnya merasa nyaman saat bersama kita. Sama halnya kita bicara banyak pada anak, kita jg perlu dengar lebih banyak.
Kualitas yang kita katakan terlihat dari berapa banyak kita mendengar. Kita tidak bisa paksa anak jadi ahli dlm segala hal, lebih efektif bila kita fokus pada apa yang jadi minatnya. Semakin kagum kita pada anak, semakin mudah kita mendekatkan diri padanya. Apapun yang dilakukan anak dan apapun hasil dari yang ia lakukan, pastikan anak selalu setia pada yang baik dan benar. Yang diperlukan anak bukanlah keputusan, yang diperlukan anak adalah kesempatan belajar untuk mengambil keputusan. Memberi yang terbaik untuk anak tidakalauah diartikan dlm bentuk materi, perlakuan kita akan jauh lebih membekas dalam hatinya. kadang kita kehilangan mood, itu wajar, namun segeralah kembalikan mood kita, jangan sampai kehilangan momentum bersama anak.
Kebanyakan larangan untuk hal yang sepele membuat anak jadi takut mencoba banyak hal positif saat ia besar nantinya. UTS adlh bagian kegiatan skul, yang bikin stres bukan UTSnya, yang bikin stres kalau ada tekanan/target berlebihan dari orangtua.
Salah satu hal yang bikin Thomas alva Edison hebat adalah; Ibunya selalu menjawab pertanyaan Thomas dengan sungguh2. Meremehkan anak, membuat kita tidak percaya padanya, membuat anak tidak apa adanya pada kita, membuat anak tidak percaya kemampuannya sendiri. anak yang dipenuhi oleh kekuatan cinta dari orangtuanya, akan tumbuh jadi anak yang mudah berbagi kasih pada sesama. Rumah yang nyaman bagi anak tidak selalu rumah yang megah, namun rumah yang berisi orang-orang yang sanggup bersahabat dengan anak.
Anak berbohong seringnya bukan diajari bohong, melainkan karena tidak pernah diberi apresiasi atas setiap kejujuran kecil yang ia buat.
Ketika Thomas alva edison dikeluarkan dari sekolah, Sang ibu memeluk Thomas dan berkata; "tidak apa nak, mulai bsk kmu belajar sama mama".
Orangtua Marah ke anak bisa terjadi, yang perlu dilakukan selain minta maaf adalah mengurus ganti rugi ke anak sebagai ujud tanggungjawab kita. Yang diperlukan anak bukan dilayani seperti raja, yang ia butuhkan adlh kesempatan mandiri, sehingga kelak ia sanggup layani dirinya sendiri. Saat anak belajar, usahakan suasana kita buat nyaman, sehingga anak merindukan saat-saat belajar bersama kita.
Doakan anak dlm doa kita, memang kita mengupayakan yang terbaik, namun selebihnya Tuhan yang memungkinkan segalanya. Antara hampir tidur hingga tidur, anak pada gelombang otak antara Teta ke Delta, itu saat yang bagus untuk mensusgesti kata-kata positif. Lebih dari sekedar menjawab pertanyaan, ajarkan anak cara mencari jawaban, sehingga saat kita tidak ada, anak sanggup cari jawaban sendiri. Anak yang disekitarnya adlh orang-orang yang bersahabat dengannya, akan merasa bhw dunia adlh tempat yang indah untuk hidup.
Yuk ciptakan lingkungan yang peduli anak, semakin anak nyaman semakin ia sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik. UU No.23 th 2002 tentang perlindungan anak tidak hanya tanggung jawab pemerintah, setiap keluarga perlu mematuhinya.

Sumber : Anak Juga Manusia

0 Response to "Wahai Bapak dan Ibu Tercinta.. Anak-anak Kita Juga Manusia"

Post a Comment